Pembelajaran Transformatif Berbasis Mode Hyflex: Menjangkau yang Belum Terjangkau

Yogyakarta, 14 Januari 2025 - Prof. Dr. Sugito, M.A. hari ini secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Orang Dewasa di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Pembelajaran Transformatif Berbasis Mode Hyflex: Menjangkau yang Belum Terjangkau", Prof. Sugito memaparkan urgensi transformasi pola pikir dalam pendidikan orang dewasa di era modern.

Prof. Sugito menyoroti tantangan kompleksitas masyarakat saat ini, di mana perkembangan teknologi yang pesat telah melahirkan kesenjangan sosial dan memudarnya nilai-nilai kemanusiaan. Orang dewasa, sebagai 'soko guru' kehidupan masyarakat, seringkali terjebak dalam pola pikir linier dan mekanistik yang menghambat kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan dan memaknai realitas secara utuh.

"Pendidikan orang dewasa memiliki peran sentral dalam mentransformasi pola pikir individu agar lebih inklusif dan reflektif," ungkap Prof. Sugito. "Namun, program pendidikan yang ada saat ini masih belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan cenderung berfokus pada pengembangan kemampuan instrumental semata."

Dalam pidatonya, Prof. Sugito menawarkan solusi inovatif berupa model pembelajaran transformatif berbasis mode Hyflex. Mode Hyflex, yang merupakan perpaduan antara pembelajaran daring dan tatap muka dengan fleksibilitas tinggi, diyakini mampu menjangkau aspek perkembangan pola pikir dan lapisan masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan pendidikan reguler.

"Mode Hyflex memungkinkan terciptanya komunitas pembelajaran yang fleksibel dan suportif, di mana warga belajar dapat berinteraksi dengan materi dan memilih mode pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka," jelas Prof. Sugito. "Hal ini mendorong pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan menumbuhkan pola pikir kolektif di antara warga belajar."

Prof. Sugito juga memaparkan hasil implementasi mode Hyflex dalam perkuliahan yang menunjukkan perubahan signifikan pada cara pandang, cara berpikir, dan kemampuan mahasiswa dalam memahami realitas. "Melalui interaksi, refleksi kritis, dan kolaborasi dalam komunitas pembelajaran Hyflex, mahasiswa dapat mentransformasi pola pikir mereka dan mengembangkan pengetahuan emansipatori untuk menghadapi tantangan perubahan," pungkas Prof. Sugito.

Pengukuhan guru besar ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan orang dewasa di Indonesia. Model pembelajaran transformatif berbasis mode Hyflex yang diusung Prof. Sugito diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam menciptakan pendidikan humanis yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mendorong terciptanya kehidupan yang lebih baik.