Gunungkidul, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mendukung upaya pemerintah daerah dalam membangun desa melalui keterlibatan salah satu dosennya sebagai juri pada klarifikasi lapangan lomba desa tingkat kabupaten yang berlangsung 3 hari yaitu tanggal 22- 24 April 2025. Dr. Tristanti, dosen Pendidikan Nonformal (PNF) UNY, dipercaya menjadi juri pada Lomba Evaluasi Tingkat Kalurahan se-Kabupaten Gunungkidul 2025. Lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMK-KB) Gunungkidul DIY ini bertujuan mendorong ketertiban administrasi serta inovasi program desa demi ketahanan pangan, ucap panitia.

Keterlibatan akademisi seperti Tristanti dalam proses penjurian lomba ini dimaksudkan untuk menjamin objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penilaian. Partisipasi tersebut juga memperkuat koneksi antara akademisi dan praktik pembangunan desa. UNY melihat peran serta ini sejalan dengan komitmen universitas mendukung peningkatan kapasitas masyarakat desa melalui pendekatan ilmiah. Adapun mekanisme lomba meliputi:

1. Seleksi administratif terhadap 18 desa perwakilan setiap kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Gunungkidul.
2. Klarifikasi lapangan ke tiga desa terbaik yang lolos tahap pertama.
3. Penentuan satu pemenang lomba yang akan mewakili Kabupaten Gunungkidul di tingkat provinsi.

Berkaitan dengan keterlibatan akademisi dalam lomba ini, Tristanti menyatakan relevansi peran tersebut dan pentingnya pendampingan desa. Tristanti mengatakan, “Sebagai akademisi, saya melihat relevansi peran ini karena dapat menerapkan pendekatan ilmiah dalam menilai inovasi pemberdayaan masyarakat, sehingga penilaian berjalan lebih objektif dan akurat,” ujarnya. Ia menambahkan, “Pendampingan terhadap potensi desa perlu dilakukan secara berkelanjutan agar inovasi yang dihasilkan benar-benar memiliki dampak positif jangka panjang dalam mendukung ketahanan pangan,” tambahnya.

Keterlibatan UNY dalam lomba ini diharapkan dapat memacu semangat inovasi desa serta memperkuat sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah, ungkap panitia. Dengan demikian, inovasi di tingkat desa semakin berkembang sehingga ketahanan pangan di Gunungkidul dapat tercapai secara berkelanjutan. UNY terus berkomitmen mendukung pengembangan potensi desa melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lokal. (tan)