PRAKTIK MAGANG KONSENTRASI PEKERJAAN SOSIAL DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL WANITA, DINAS SOSIAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Mahasiswa Pendidikan Non Formal konsentrasi pekerjaan sosial semester 6 melaksanakan praktik jurusan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta mulai akhir Februari sampai awal Juni 2024. Kelompok praktik jurusan pekerjaan sosial rombel AB01 ini diantaranya yaitu Chairil Nafis Sa’ad sebagai ketua, Novia Ayu Safitri sebagai sekertaris dan bendahara, Nima Ayu Ramadhani sebagai humas, dan Binti Aisyah Kusumaningrum sebagai PDD.

Praktik jurusan ini merupakan upaya dari Departemen Pendidikan Non Formal FIPP UNY untuk memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa dalam rangka memperkuat kompetensi mahasiswa pada bidang pekerjaan sosial. Pada prosedur praktik ini memuat asesmen kebutuhan, perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi, administrasi organisasi, pengelolaan sumber daya manusia organisasi, pengelolaan informasi organisasi, dan akuntabilitas (pelaporan).

Dalam pelaksanaan praktik magang ini, mahasiswa membantu pekerja sosial yang ada di BPRSW Yogyakarta dalam mendampingi PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) ketika mereka mengikuti bimbingan fisik, mental, dan sosial. Pekerja sosial mempunyai kedudukan peranan yang sangat penting dan strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan PPKS. Kami juga berhadapan langsung dengan PPKS sehingga permasalahan yang dihadapi oleh PPKS dapat dengan mudah diketahui. Tak hanya itu, kami juga harus menciptakan hubungan yang harmonis kepada PPKS agar dalam proses pelayanan sosial berjalan sebagai mana mestinya.

Kegiatan pendampingan rehabilitasi pada PPKS di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta ini meliputi:

  1. Pembelajaran di Kelas

Setiap hari PPKS selalu mengikuti pembelajaran di kelas dengan berbagai topik materi seperti Pendidikan Bahasa & Budaya Jawa, Motivator, Budi Pekerti dan Etika, Pendidikan Bahasa Inggris, keagamaan, Kesehatan Mental, Kedisiplinan atau Kesadaran Hukum, Pendampingan Kesehatan atau Medis, Penyuluhan Kesehatan, Manajemen Keluarga, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Pengetahuan KDRT, Perlindungan Perempuan dan Anak, dan Kewirausahaan.

  1. Bimbingan Keterampilan Batik

Pada program ini memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat baru sambil memperoleh keterampilan yang dapat membuka pintu peluang baru di bidang kerajinan dan industri kreatif. Mereka diberikan keterampilan pembuatan batik tulis, ciprat, jumputan, shibori, dan lain sebagainya.

  1. Bimbingan Keterampilan Olah Pangan

Melalui pembelajaran keterampilan dalam mengolah pangan, program ini bertujuan untuk memberikan keahlian praktis yang dapat meningkatkan peluang pekerjaan dan kemandirian mereka. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengajarkan peserta tentang pentingnya gizi, kebersihan, dan kreativitas dalam menghasilkan produk makanan berkualitas. Mereka diberikan berbagai keterampilan terkait olah pangan mulai dari makanan pembuka, makanan berat, hingga makanan pencuci mulut.

  1. Bimbingan Keterampilan Tata Rias dan Salon

Pada program ini bertujuan untuk membantu peserta dalam pemulihan fisik dan psikologis melalui pendekatan yang holistik. Melalui pembelajaran keterampilan kecantikan seperti perawatan kulit, rias wajah, tata rambut dan manikur-pedikur, program ini tidak hanya memberikan pelatihan praktis, tetapi juga mendorong peserta untuk merawat diri mereka sendiri dengan lebih baik.

  1. Bimbingan Keterampilan Jahit

Pada program rehabilitasi yang difokuskan pada keterampilan menjahit memiliki tujuan dalam membantu individu untuk memulihkan diri mereka melalui pembelajaran keterampilan menjahit. Dengan mengikutsertakan peserta dalam program ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan keterampilan yang bermanfaat secara praktis, membantu dalam membangun kembali rasa percaya diri, dan menciptakan peluang baru untuk masa depan yang lebih baik. Mereka diberikan keterampilan terkait jahit mulai dari membuat pola sampai menjadi suatu produk.

  1. Karawitan

Melalui keterampilan ini PPKS diajarkan tentang kesenian yang merupakan warisan budaya dan sebagai generasi muda untuk melastarikannya. Bentuk pembinaan kepribadian karena perlunya kesabaran, ketelatenan, keseriusan, dan kepekaan dalam belajar.

  1. Tari

Melalui keterampilan ini PPKS diajarkan tentang tarian tradisional yang merupakan warisan budaya dan sebagai generasi muda untuk melastarikannya.

  1. Bimbingan Psikologi

Layanan ini melibatkan konseling individual atau kelompok untuk membantu wanita mengatasi trauma, mengelola emosi, dan membangun kembali rasa percaya diri dan harga diri. Jenis layanannya meliputi: menyelenggarakan layanan konseling psikososial untuk wanita dengan masalah sosial, melibatkan pekerja sosial konselor sosial dan psikolog, disediakan fasilitas berupa taman layanan konseling, evaluasi terhadap kondisi mental sosial PPKS melalui kegiatan ini menjadi salah satu aspek penentuan terminasi, selain untuk warga binaan/PPKS konseling psikososial juga bisa diakses oleh masyarakat sekitar yang membutuhkan.

  1. Jumat Sehat

Kegiatan ini dilakukan rutin setiap Jumat yang terdiri dari senam, jalan sehat, dan jumat bersih untuk memberikan kebugaran dan kesehatan fisik maupun mental pegawai dan PPKS.