MAHASISWA PNF MAGANG DI BALAI PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIY

Kegiatan Magang konsentrasi Diklat Balai Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta berlangsung dengan baik dan kondusif. Banyak sekali manfaat yang didapat selama proses magang berlangsung, mahasiswa magang aktif diikutsertakan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan. Dalam pelaksanaan magang mahasiswa di tempatkan pada 3 seksi yang berbeda, yakni Seksi Pelatihan Keuangan dan Aset Desa, Pelatihan Kelembagaan dan Kerjasama Desa, serta Pelatihan Penataan dan Administrasi Desa.

Mahasiswa telah mengikuti beberapa kegiatan pelatihan diantaranya :

  1. Pelatihan Afirmatif Kelembagaan Posyandu
  2. Pelatihan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyusunan Peraturan Desa
  3. Pelatihan Tata Kelola Pemerintahan Desa
  4. Pelatihan Peningkatan Pendapatan Asli Desa
  5. Pelatihan Batas Desa

Dari keikutsertaan pelatihan tersebut, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang metode dan model pembelajaran dari kelas pelatihan yang diikuti. Mahasiswa juga turut membantu dalam proses pelaksanaan pelatihan, yang dimulai dari mempersiapkan sarana dan prasarana, pembuatan media pembelajaran, pendokumentasian pelatihan, pembuatan laporan rekam proses pembelajaran dan press release pelatihan.

Pada bulan April mahasiswa mengikuti proses monev pasca pelatihan di desa dan kalurahan peserta pelatihan. Dalam proses monev mahasiswa mengamati output dan outcome dari terlaksananya proses pelatihan. Mahasiswa juga diikutsertakan dalam penyusunan instrumen wawancara dan proses pengambilan data di lapangan. Proses monev ini dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan  Kabupaten Purworejo. Dari proses monev mahasiswa dapat mengetahui tingkat pemahaman peserta dan bentuk pengaplikasian materi pelatihan yang telah diikuti pada desa/kalurahannya. Selain itu, mahasiswa juga mengikuti kegiatan sinergitas kelembagaan yang dilakukan di Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. Pengambilan data kegiatan ini dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil data ini akan digunakan sebagai bahan penyempurnaan kurikulum pelatihan dan evaluasi kegiatan pelatihan.

            Selain mengikuti serangkaian proses pelatihan, mahasiswa juga aktif berkonsultasi mengenai laporan yang disusun. Mahasiswa diberikan kebebasan dalam mengakses dokumen yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan. Mahasiswa juga melakukan pengamatan pelatihan  dan wawancara dengan pegawai guna memperkuat data yang telah diperoleh.