KEGIATAN PRAKTIK JURUSAN DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) REGIONAL III YOGYAKARTA

Praktik Konsentrasi Mata Kuliah Departemen PNF FIPP UNY adalah suatu kegiatan pembelajaran dengan melaksanakan praktik kerja langsung bagi mahasiswa di dunia kerja sesuai dengan bidang peminatan yang telah dipilih sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh mahasiswa S1 di Departemen PNF FIPP UNY. Kegiatan Praktik Konsentrasi bagi mahasiswa S1 Departemen PNF dilaksanakan dengan bekerjasama dengan beberapa lembaga mitra yang sesuai dengan bidang peminatan bagi mahasiswa, salah satu konsentrasinya yaitu pekerjaan sosial dengan mitra Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional III Yogyakarta.

Mahasiswa praktik pekerjaan sosial di BBPPKS Yogyakarta atas nama Tiara Martiansyah, Salma Nur Alifah, Raden Rara Grhayu Makhesya, Neimada Ganis Maharani, Fi’la Afifah Nuqaya, dan Faizah Asmawati yang merupakan mahasiswa Departemen Pendidikan Nonformal semester enam (6) angkatan 2021. Kegiatan selama praktik jurusan antara lain:

  1. DAYAMAS PENA

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Sosial untuk menanggulangi kemiskinan ekstrim adalah program PENA melalui Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat. Dayamas PENA merupakan pemberdayaan masyarakat melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara. Program Pahlawan Ekonomi Nusantara yang selanjutnya disebut Program PENA adalah kegiatan membangun jiwa kewirausahaan, meningkatkan kemampuan berwirausaha keluarga miskin, kelompok rentan, kelompok terpencil, dan/atau korban bencana. Pelatihan ini dilakukan dengan cara pengembangan dan penyaluran minat, bakat, potensi; menciptakan aktivitas yang produktif; akses modal usaha ekonomi; bantuan kemandirian dan sarana /prasarana produksi; serta pengembangan jejaring pemasaran.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membangun jiwa kewirausahaan, meningkatkan kemampuan berwirausaha keluarga miskin, kelompok rentan, kelompok terpencil, dan / atau korban bencana. PENA memiliki misi menaikan pendapatan masyarakat bawah agar dapat segera graduasi atau terlepas dari bantuan sosial. Dengan kata lain, PENA merupakan program yang dapat menjembatani KPM bansos untuk dapat mandiri dan memiliki usaha yang sustainable, serta memperoleh program pemberdayaan di K/L lain. Dampak yang diharapkan dengan mengimplementasikan progam PENA di lapangan adalah meningkatnya jumlah penerima bantuan sosial yang graduasi dan persentase kontribusi PENA terhadap peningkatan KPM graduasi Bansos. Manfaat program DAYAMAS PENA bagi PPKS/peserta yaitu :

  1. Meningkatkan pendapatan penerima manfaat/KPM untuk kesejahteraan keluarga.
  2. Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi penerima manfaat / KPM secara berdikari.
  3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penerima manfaat terkait bidang usahanya

Manfaat program DAYAMAS PENA bagi mahasiswa yaitu:

  1. Mahasiswa memahami intervensi masalah sosial salah satunya kemiskinan yaitu dengan adanya pelatihan pemberdayaan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan vokasional bagi PPKS.
  2. Mahasiswa dapat memahami alur serta cara dalam pelaksanaan program sosial DAYAMAS PENA di BBPPKS Yogyakarta.

Mahasiswa praktek jurusan ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan program pelatihan DAYAMAS PENA gelombang 3 pada tanggal 29 Februari - 3 Maret 2024 dan gelombang 5 pada tanggal 27 - 30 April 2024. Mahasiswa mendapatkan tugas langsung yaitu menjadi pemberi informasi kepada pendamping sosial sesuai daerah yang didapati dan memantau presensi peserta pelatihan setiap harinya.

 

  1. BAZAR RAMADHAN

            Merupakan salah satu agenda yang diadakan oleh BBPPKS Yogyakarta dalam meramaikan bulan ramadhan. Bazaar ramadhan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu di hari Sabtu, 30 April 2024 dan Minggu, 31 April 2024 di halaman kantor BBPPKS Yogyakarta. Peserta bazaar ramadhan ini adalah para penerima manfaat peserta Diklat PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara) pada tahun 2023, UMKM dan pedagang kecil, ibu rumah tangga di sekitar kantor BBPPKS Yogyakarta, serta Lembaga Kesejahteraan Sosial yang telah dilakukan visitasi akreditasi oleh BBPPKS Yogyakarta yang memamerkan produk kerajinan dan olahan mereka. Bazar Ramadhan BBPPKS Yogyakarta diramaikan oleh 24 gerai makanan di pasar takjil murah, 2 LKS, 39 santri dan 9 pendamping TPA An Nur Karangmojo Purwomartani. Paket sembako murah yang disediakan sebanyak 30 Paket seharga 115 ribu rupiah yang dapat ditebus dengan harga 80 ribu rupiah, yang terdiri dari beras 3 kg, minyak goreng 2lt, gula pasir 3 kg dan tepung terigu 1 kg.

 

Pada hari kedua bazar, BBPPKS Yogyakarta memberikan santunan berupa peralatan sekolah dan ibadah Kepada 39 Anak yatim dan dhuafa berusia 4 - 12 tahun dari Kalurahan Purwomartani, Selomartani, Tirtomartani dan Tamanmartani. Bagi anak-anak TPA dan penerima santunan diberikan voucher belanja senilai 30 ribu rupiah yang bisa dibelanjakan di gerai bazaar ramadhan. Dalam kegiatan ini mahasiswa dilibatkan dalam membantu presensi para tenant, para santri, dan juga mengisi acara dengan permainan kecil dan kuis untuk para santri.

  

  1. RESPON KASUS

           

Pada tanggal 27 Maret 2024 mahasiswa praktek jurusan terlibat dalam asesmen lanjutan respon kasus di Kotagede, Yogyakarta. Respon kasus merupakan salah satu bagian dari program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang berada dibawah naungan kementerian sosial. Program ini berupa pemberian bantuan sosial kepada pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). Pada program ini mahasiswa terlibat dalam proses asesmen lanjutan kasus lansia disabilitas Mbah Gayeng di Kotagede, Yogyakarta. Mbah Gayeng merupakan lansia dengan disabilitas fisik yang bekerja sebagai penjual balon helium. Dari hasil asesmen PPKS memerlukan bantuan dari kementerian sosial, sehingga kementerian sosial memberi tugas kepada BBPPKS Yogyakarta untuk menindaklanjuti hasil asesmen tersebut.

Hasil asesmen menyatakan bahwa kondisi fisik Mbah Gayeng yang kurang sehingga menyulitkan dalam mencari pendapatan, pekerjaan anaknya yang belum dapat mencukupi kehidupan sehari-hari, serta adanya tanggungan berupa tanggungan sekolah cucu dan tanggungan sewa rumah yang mahal dengan kondisi rumah kontrakan yang tidak layak huni. Dari hasil asesmen tersebut prioritas rekomendasi yang diberikan berupa:

  1. Menawarkan kepada Mbah Gayeng dan anak serta cucunya untuk tinggal di rumah yang ada di Sentra Layanan Sosial Sonosewu
  2. Menawarkan kepada anaknya yang bernama Ibu Saniyem Yeni Mulyani untuk bekerja sebagai pramubakti dengan gaji 2,2 juta di Sentra Layanan Sosial Sonosewu
  3. Memberikan bantuan ATENSI kepada Mbah Gayeng berupa bantuan Sembako (beras, minyak, susu, biskuit, telur, teh, kecap, sarden, kacang hijau dan gula aren) untuk pemenuhan permakanan, perlengkapan kebersihan diri (sabun mandi, detergen, sikat gigi dan odol, shampoo, dan minyak kayu putih), bantuan kewirausahaan berupa balon, serta bantuan alat bantu berupa kruk.

Dari kegiatan ini mahasiswa memperoleh manfaat berupa pengalaman secara langsung dalam melaksanakan asesmen lanjutan dan memahami langkah atau tahapan dalam proses penanganan masalah sosial.

 

  1. PENYALURAN BANTUAN BENCANA SLEMAN

Pada tanggal 26 Januari, daerah Ngemplak Sleman dilanda oleh bencana alam yang menghantam dengan kekuatan angin puting beliung, menyebabkan kekacauan yang meluas. Rumah-rumah hancur, infrastruktur rusak, dan jiwa-jiwa yang tak terhitung jumlahnya terluka dan meninggal dunia. Respons terhadap keadaan darurat ini datang dari berbagai pihak, dan di antaranya adalah Kementerian Sosial yang tidak menyia-nyiakan waktu untuk merespons dengan cepat. Dengan sigap, mereka mengirimkan tim ke lokasi bencana untuk mengevaluasi kerusakan dan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi bagi masyarakat yang terdampak.

Setelah melakukan penilaian menyeluruh, Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) segera menggerakkan bantuan logistik yang mencakup makanan siap saji, bahan makan pokok, nutrisi, perlengkapan dapur, kebutuhan sandang seperti: baju dewasa, selimut, kasur dan memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dalam situasi yang genting ini. Namun, penyaluran bantuan ini tidak berhenti di situ saja. Dalam upaya untuk mengatasi dampak jangka panjang dari bencana ini, dana juga dialokasikan untuk pembangunan darurat infrastruktur yang rusak parah.

Dalam penyaluran bantuan ini, mahasiswa dilibatkan untuk terjun langsung ke lapangan. Saat pelaksanaan, mahasiswa didampingi oleh kabag tu dan pengemudi yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan paket bantuan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan di daerah terdampak, dilengkapi dengan daftar penerima bantuan. Pendampingan mahasiswa dalam pemberian bantuan angin puting beliung ini berakhir dengan kesan positif dan kesadaran yang meningkat akan pentingnya solidaritas dan kolaborasi dalam menghadapi situasi darurat. Pengalaman ini diharapkan menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk terus terlibat dalam upaya kemanusiaan dan membantu mereka dalam membentuk sikap empati dan kepemimpinan yang kuat.

 

  1. PENDAMPINGAN PM RESIDENSIAL

 

  1. Pelatihan Pembuatan Lampion

       

Kegiatan pembuatan lampion bagi PM Residensial dilaksanakan pada tanggal 4 April 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan PM dan melatih kreatifitas PM. Lampion ini terbuat dari barang bekas seperti botol bekas. Pembuatan lampion ini bermanfaat bagi PM karena menjadi art therapy bagi PM serta menjadi kegiatan yang positif bagi PM. PM merasa senang saat melakukan pelatihan ini.

Pelatihan ini juga bermanfaat bagi mahasiswa praktik jurusan karena menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjadi instruktur sebuah pelatihan dan menjadi seorang pekerja sosial secara langsung. Teknis pelaksanaan pelatihan ini yaitu hal yang pertama dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan seperti botol bekas, kertas lipat, kertas manila. lem. penggaris dan pensil. Mahasiswa menjadi instruktur dan pendamping dalam kegiatan ini. PM diarahkan untuk memotong kertas manila menjadi persegi panjang sesuai dengan ukuran botol, selanjutnya PM diarahkan untuk memotong bagian tengah agar membentuk seperti pagar. Selanjutnya kertas manila ditempelkan diujung-ujung botol bekas. PM diarahkan untuk membuat hiasan menggunakan kertas lipat yang akan ditempelkan pada lampion yang sudah terbentuk, selanjutnya diarahkan untuk membuat gagang lampion. Hasil lampion dari botol bekas yang telah jadi dapat menjadi hiasan kamar PM.

 

  1. Pelatihan Pembuatan Gelang

 

Kegiatan pelatihan pembuatan gelang dilaksanakan pada tanggal 2 April 2024. Kegiatan pelatihan pembuatan gelang untuk PM Residensial bertujuan sebagai sarana dan wadah kreatifitas penerima manfaat (PM). Pelatihan ini juga dapat meningkatkan vokasional atau keterampilan penerima manfaat. Selain itu pelatihan ini dapat menjadi terapi bagi PM. Manfaat bagi mahasiswa yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman secara langsung sebagai fasilitator, pendidik dan pendamping penerima manfaat sehingga mahasiswa mengetahui cara kerja pekerja sosial.

Teknis kegiatan ini yaitu mahasiswa menyediakan manik-manik yang beraneka ragam warna dan bentuk. Setelah itu mahasiswa memberikan contoh  dan arahan cara pembuatan gelang dari manik-manik dan tahap selanjutnya PM mencoba untuk mempraktekkan pembuatan gelang secara mandiri. Gelang yang telah jadi akan digunakan oleh PM. Selain gelang PM juga membuat kalung dan cincin.

 

  1. Pelatihan Pemanfaatan Kardus Bekas

Pada tanggal 3 April 2024 mahasiswa praktek jurusan membuat program pelatihan pemanfaatan kardus bekas. Pelatihan pemanfaatan kardus bekas berupa pembuatan pigura atau bingkai foto. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah untuk mengasah kemampuan kreativitas PM. Pelatihan ini menjadi aktivitas untuk PM bisa berkreasi dan menjadi terapi bagi PM. Manfaat kegiatan ini untuk mahasiswa adalah mahasiswa dapat belajar langsung di lapangan tentang pekerja sosial dan belajar menjadi pendamping bagi PM.

Teknis kegiatan ini adalah mahasiswa menyediakan alat dan bahan seperti kardus, lem, gunting, kertas lipat, serta stiker-stiker sebagai aksesorisnya. Kemudian, PM diarahkan untuk membuat pola pigura, menggunting, serta menempel kertas lipatnya. Setelah selesai, PM diminta untuk menghias pigura yang sudah jadi tersebut dengan berbagai macam stiker yang sudah disediakan

 

  1. Pelatihan Pembuatan Siomay

Pada hari Selasa 7 Mei 2024 mahasiswa praktik jurusan melaksanakan pelatihan pembuatan siomay untuk penerima manfaat. Pelatihan membuat siomay merupakan salah satu kegiatan bimbingan keterampilan bagi penerima manfaat di Sentra Layanan Sosial BBPPKS Yogyakarta. Dalam pelatihan ini penerima manfaat diberi materi terkait cara pembuatan siomay serta praktik langsung bagaimana cara pembuatan siomay dari daging ayam. Pelatihan ini dilakukan untuk memberikan inspirasi usaha bagi penerima manfaat pasca rehabilitasi sehingga bisa membuka usaha rumah tangga secara mandiri. Manfaat yang diperoleh dari pelatihan ini bagi penerima manfaat adalah memperoleh kompetensi keterampilan dasar memasak, kemandirian, dan keterampilan interaksi sosial. Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa adalah mendapatkan pengalaman secara langsung mendampingi penerima manfaat dalam kegiatan bimbingan keterampilan pembuatan siomay, serta membantu penerima manfaat dalam mengembangkan kompetensi keterampilan, kemandirian, serta interaksi sosial. Selain itu mahasiswa juga memperoleh pengalaman perencanaan, pelaksanaan dan monitoring sebuah program bimbingan keterampilan.

Teknis kegiatan pelatihan ini mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang digunakan meliputi tepung, kentang, kol, kacang, dan bahan lainnya, kemudian mahasiswa melakukan demonstrasi cara pembuatan siomay dengan mengajak penerima manfaat berpartisipasi aktif dalam demonstrasi tersebut. Mahasiswa juga melakukan interaksi dan  pengawasan terhadap pelaksanaan pelatihan tersebut dengan memastikan penerima manfaat mampu menyerap pengetahuan pelatihan yang disampaikan. Hasil pelatihan siomay disajikan dan dinikmati bersama, setelah pelatihan selesai mahasiswa dan penerima manfaat juga membersihkan alat dan tempat pelatihan bersama.

 

  1. Pelatihan Pembuatan Telur Asin

           

Pelatihan ini melibatkan langsung dengan penerima manfaat dan diajarkan cara membuat telur asin yang merupakan sumber protein yang baik dan memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga bisa berkontribusi pada perbaikan gizi dan aman untuk dikonsumsi karena hasil buatan sendiri.Pada kegiatan ini penerima manfaat didampingi oleh mahasiswa, perawat, pendamping serta juru masak untuk membantu dalam membuat telur asin.Manfaat dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar bekerja sama, memimpin, dan berkomunikasi secara efektif dengan penerima manfaat.

Teknis kegiatan pelatihan ini mahasiswa dan pendamping melakukan demonstrasi cara membuat telur asin dengan bahan dan alat yang sudah disiapkan seperti bahan baku utama yaitu telur bebek, garam kasar, abu, air serta ember untuk menyimpan telur yang sudah  dibungkus.Setelah melakukan contoh, penerima manfaat diminta untuk melakukan hal yang sama hingga bahan baku utama habis.Dalam kegiatan ini,dilakukan menggunakan 2 metode yaitu menggunakan abu dan menggunakan air rendaman garam.Hasil pelatihan ini nantinya sebagian ada yang dinikmati sendiri oleh penerima manfaat, ada pula yang akan dijual ke pegawai kantor.      

 

  1. Pelatihan Pembuatan Minuman Es jelly

                         

     Pada hari senin tanggal 13 mei 2024, mahasiswa praktek jurusan melaksanakan pelatihan pembuatan minuman es jelly. Pelatihan ini bertujuan memberkali PM untuk keterampilan praktis dalam pembuatan minuman segar dan inovatif, yang memiliki potensi besar dalam kewirausahaan. Program ini mencakup pengetahuan tentang bahan-bahan dan teknik pengolahan. Dengan keterampilan ini, para PM diharapkan dapat mandiri dan menciptakan peluang usaha yang menguntungkan setelah keluar dari balai, sehingga mampu membangun masa depan yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

         Teknis kegiatan pelatihan ini mahasiswa mendampingi para PM melakukan secara demonstrasi yang pertama, menyiapkan bahan-bahan seperti agar-agar, sirup, nata de coco, sirup rasa jeruk dan biji selasih. untuk penyajiannya tuangkan es batu di baskom dan air secukupnya, tambahkan potogan jelly, dan tuang sirup diatasnya, setelah itu campurkan nata de coco. Setelah sudah tercampur semuanya aduk hingga merata. Es jelly siap dinikmati dengan tampilan yang menarik dan rasa yang menyegarkan.

 

  1. Pelatihan Pemanfaatan Botol Bekas                   

Pada tanggal 16 Mei 2024 , kami menyelenggarakan sesi pelatihan tentang pemanfaatan botol bekas untuk membuat tempat pensil bagi Penerima Manfaat (PM) di Sentra layanan sosial sonosewu Yogyakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan keterampilan praktis dalam mendaur ulang botol bekas menjadi barang yang berguna serta meningkatkan kreativitas dan keterampilan motorik halus PM. Persiapan dimulai dengan pengumpulan botol bekas dari berbagai sumber seperti botol minuman plastik dan botol kemasan lainnya. Sesi pelatihan dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya pengelolaan limbah plastik dan dampak positif dari praktek daur ulang. PM diberikan panduan langkah-demi-langkah tentang cara membersihkan dan memotong botol bekas menjadi bentuk yang sesuai untuk digunakan sebagai tempat pensil. Mahasiswa memperkenalkan berbagai teknik dekorasi dan hiasan yang dapat diterapkan pada botol bekas untuk meningkatkan estetika produk akhir.

Selama sesi praktik, PM didorong untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari dengan membuat tempat pensil dari botol bekas dengan bimbingan dari mahasiswa. Mereka diberikan kebebasan untuk menghias dan menyesuaikan tempat pensil mereka sesuai dengan preferensi dan kreativitas masing-masing menggunakan kain flanel. Selain keterampilan praktis dalam kerajinan tangan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan interaksi antar PM dan juga mahasiswa magang. Sesi pelatihan ini berhasil mencapai tujuan utamanya dengan memberikan PM keterampilan baru dalam mendaur ulang limbah plastik serta meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri mereka dalam membuat barang-barang berguna dari bahan-bahan sederhana. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal yang positif dalam perjalanan rehabilitasi dan reintegrasi sosial PM.

  1. Pelatihan Pembuatan Pisang Coklat

Pelatihan membuat pisang coklat dilaksanakan pada tanggal 20 April 2024. Pelatihan membuat pisang coklat di Sentra Layanan Sosial BBPPKS Yogyakarta adalah sebuah kegiatan bimbingan keterampilan yang memberikan materi dan praktik langsung tentang cara membuat pisang coklat menggunakan buah pisang. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan inspirasi usaha bagi penerima manfaat setelah rehabilitasi, sehingga mereka dapat membuka usaha rumah tangga secara mandiri. Penerima manfaat memperoleh manfaat dari pelatihan ini, seperti memperoleh kompetensi dasar memasak, kemandirian, dan keterampilan interaksi sosial. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh pengalaman langsung dalam mendampingi penerima manfaat dan membantu mereka dalam mengembangkan kompetensi, kemandirian, dan interaksi sosial. Mahasiswa juga memperoleh pengalaman dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring sebuah program bimbingan keterampilan.

Dalam pelatihan membuat pisang coklat, mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, termasuk kulit lumpia, pisang, meses, dan minyak goreng. Lalu, mahasiswa melakukan demonstrasi cara membuat pisang coklat dengan mengundang penerima manfaat untuk berpartisipasi aktif. Selama pelatihan, mahasiswa juga melakukan interaksi dan pengawasan untuk memastikan penerima manfaat dapat menyerap informasi yang disampaikan. Setelah pelatihan selesai, hasilnya disajikan dan dinikmati bersama.

  1. Pelatihan Pembuatan Kaos Tie Dye

Pelatihan pembuatan kaos tie dye dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2024. Tie dye merupakan salah satu teknik pewarnaan kain menggunakan pewarna tekstil yang akan menghasilkan pola tertentu yang menarik. Pelatihan pembuatan tie dye ini merupakan salah satu art therapy bagi para PM (Penerima Manfaat). Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk para PM agar bisa menuangkan kreativitasnya dalam mencampurkan warna. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi keterampilan tambahan untuk PM. Manfaat kegiatan ini untuk mahasiswa adalah mahasiswa dapat belajar bagaimana cara kerja pekerja sosial dalam memberikan pendampingan kepada para PM.

Teknis kegiatan pelatihan pembuatan kaos tie dye ini yaitu mahasiswa menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelatihan ini seperti kaos, pewarna tekstil, dan karet gelang, serta plastik besar yang akan digunakan sebagai alas agar tidak mengotori halaman. Kemudian mahasiswa memberikan arahan serta mengawasi PM dalam proses pembuatan kaos tie dye ini. Setelah PM selesai berkreasi dengan warna-warna yang sudah disediakan, kaos kemudian didiamkan terlebih dahulu selama kurang lebih satu jam. Setelah selesai, kaos dikeluarkan dan sedikit diangin-anginkan. Setelah dirasa cukup kering, kaos kemudian dibilas dan bisa segera digunakan oleh PM.

 

  1. Pelatihan Pembuatan Hiasan Dinding

 

Pada tanggal 22 Mei 2024 mahasiswa praktek jurusan melakukan kegiatan pelatihan membuat hiasan dinding. Pelatihan pembuatan hiasan dinding dari barang bekas merupakan kegiatan pelatihan untuk PM Residensial di BBPPKS Yogyakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada PM bahwa barang bekas yang ada disekitar dapat diganti menjadi barang yang bernilai jual. Manfaat dari pelatihan ini untuk PM yaitu meningkatkan pengetahuan PM mengenai recycle atau mendaur ulang sampang menjadi barang baru, meningkatkan keterampilan PM dan meningkatkan kreatifitas PM. Manfaat pelatihan ini bagi mahasiswa yaitu mahasiswa dapat belajar bagaimana cara kerja pekerja sosial dalam memberikan pendampingan kepada para PM.

Pelatihan ini dimulai dari penyiapan alat dan bahan yang berupa koran, kardus bekas, kaca, dan lem. PM diarahkan untuk menggulung kertas koran kecil-kecil dalam jumlah yang banyak. Setelah itu PM diarahkan untuk menggunting kardus menjadi berbentuk lingkaran yang selanjutnya potongan kardus tersebut akan ditempel koran yang sudah gulung. Tahapan terakhir yaitu menempelkan kaca di koran yang sudah ditempel secara melingkar.

 

 

  1. Membuat Skala Emosi                

 

Pada 29 Mei 2024, kami menyelenggarakan sesi pendampingan untuk membuat skala emosi bagi peserta Penerima Manfaat (PM) di Sentra layanan Sosial Sonosewu Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rehabilitasi yang bertujuan untuk membantu PM dalam mengenali, memahami, dan mengelola perasaan dan emosi mereka. Sebelum dimulainya sesi, kami memastikan bahwa lingkungan terasa aman, nyaman, dan tanpa tekanan bagi para peserta. Sesi dimulai dengan diskusi tentang pentingnya pengenalan emosi dan bagaimana hal tersebut dapat membantu dalam mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Kami memperkenalkan konsep skala emosi yang akan dibuat, yang akan membantu PM untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan lebih baik. PM didorong untuk berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana mereka menghadapi emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, kami memandu peserta PM dalam membuat skala emosi yang terdiri dari rentang emosi yang berbeda, mulai dari yang paling negatif hingga yang paling positif. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyatakan jenis emosi yang mereka rasakan dan menempatkannya pada skala tersebut sesuai dengan intensitasnya. Kami memberikan dukungan dan bimbingan kepada PM untuk memastikan bahwa skala emosi yang dibuat mencerminkan pengalaman dan perasaan mereka dengan akurat. Pembuatan skala emosi menggunakan bahan terdiri dari: karton, kertas manila, dan stiker emoji sebagai bentuk ekspresi emosi PM.

Setelah skala emosi selesai dibuat, kami membahas cara-cara untuk menggunakan skala tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kami menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi secara sehat, serta memberikan strategi untuk mengatasi emosi yang negatif dan meningkatkan emosi yang positif. Para PM terlihat antusias dan terbuka untuk mengimplementasikan skala emosi ini dalam praktik sehari-hari mereka. Sesi pendampingan dalam membuat skala emosi ini diakhiri dengan kesan positif dan perasaan puas dari para PM. Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini membantu mereka untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan meningkatkan kesadaran akan perasaan dan emosi mereka setiap hari. Kami berharap bahwa skala emosi yang telah dibuat akan menjadi alat yang berguna bagi PM dalam perjalanan rehabilitasi dan pemulihan mereka.

 

  1. Pendampingan PM Residensial Berkebun

    

Setiap pagi dan sore hari mahasiswa melakukan pendampingan kepada PM untuk melakukan kegiatan berkebun. Kegiatan ini berupa menyiram tanaman, pembibitan, dan pemupukan. Manfaat yang diperoleh penerima manfaat yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai cara perawatan tanaman serta mengetahui jenis-jenis tanaman seperti tanaman hias maupun sayur mayur. Tanaman yang di tanam meliputi terong, cabai, sawi, bayam, dan tanaman lainnya. Manfaat yang diperoleh mahasiswa yaitu mendapatkan pengalaman sebagai pendamping sosial secara langsung. Teknis pelaksanaan kegiatan berkebun ini setiap pagi dan sore mahasiswa mendampingi penerima manfaat untuk berkebun di lingkungan sekitar BBPPKS Yogyakarta.

 

  1. Pendampingan PM Melakukan Senam

Setiap hari jumat, kami melaksanakan sesi pendampingan untuk Penerima Manfaat (PM) dalam melakukan senam di Sentra Layanan Sosial Sonosewu Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rehabilitasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental para PM. Sebelum dimulainya sesi senam, kami mahasiswa memastikan bahwa lingkungan aman dan nyaman, serta mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti laptop dan juga musik yang menenangkan. Sesi dimulai dengan pemanasan ringan yang dipandu oleh mahasiswa. PM didorong untuk fokus pada pernapasan dan gerakan tubuh dengan memperhatikan instruksi secara seksama. Setelah pemanasan selesai, kami memulai rangkaian latihan senam yang meliputi gerakan-gerakan yang mudah diikuti dan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

Selama sesi senam, kami memberikan pendampingan yang aktif kepada peserta PM, membantu mereka dalam memahami gerakan-gerakan yang dilakukan, memberikan dorongan positif, dan memastikan keselamatan mereka selama melakukan latihan. Kami juga mendorong interaksi sosial antar PM dan memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan dukungan satu sama lain. Pada akhir sesi, kami melaksanakan pendinginan yang sesuai dan sesi relaksasi untuk menyeimbangkan energi tubuh dan meredakan ketegangan. Kami menyimpulkan sesi dengan memberikan umpan balik positif kepada PM, menekankan pentingnya latihan senam dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Para PM terlihat merasa puas dan bersemangat untuk terlibat dalam kegiatan senam berikutnya.

Sesi pendampingan senam ini berhasil mencapai tujuan utamanya dalam memberikan manfaat kesehatan dan kesejahteraan bagi peserta Penerima manfaat (PM). Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan perawatan mereka.

  1. Pelatihan Pembuatan Jasuke (Jagung Susu Keju) 

Pelaksanaan pelatihan pembuatan jasuke atau jagung susu keju pada hari senin 13 Mei 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan PM mengenai makanan yang bernilai jual dan meningkatkan keterampilan PM melalui pelatihan memasak. Manfaat untuk penerima manfaat yaitu meningkatkan keterampilan memasak dan mengasah kreatifitas PM. Impact yang diharapkan dari pelatihan ini yaitu PM dapat menerapkan pelatihan membuat jasuke dan dapat menjadi ide jualan atau usaha setelah PM keluar dari rehabilitasi di BBPPKS.

Manfaat bagi mahasiswa yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman secara  langsung sebagai fasilitator dan instruktur pelatihan. Mahasiswa merasakan menjadi pekerja sosial secara langsung, hal ini tentunya bermanfaat karena mahasiswa dapat mengimplikasikan pengetahuan atau teori mengenai pekerjaan sosial. Teknik pelaksanaan pelatihan ini yaitu mahasiswa menyiapkan alat dan bahan pembuatan jasuke seperti jagung, susu, keju, muk/cup, kompor, pengukus dan margarin. Mahasiswa memberikan arahan mengenai cara pembuatan dan mendampingi PM dalam melaksanakan praktek pembuatan jasuke.

  1. Pendampingan Art Therapy

Art Therapy atau terapi seni adalah bentuk intervensi yang digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk membantu individu mengatasi masalah emosional, psikologis, atau bahkan fisik. Seni dalam terapi dapat mencakup lukisan, gambar, patung, musik, tari, dan berbagai bentuk ekspresi kreatif lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk memungkinkan klien untuk mengungkapkan diri mereka dengan cara yang lebih tidak terstruktur dan kreatif daripada hanya dengan kata-kata. Ini bisa sangat bermanfaat bagi orang-orang yang sulit mengungkapkan emosi atau pengalaman mereka secara verbal.

Terapi seni dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dengan cara yang beragam:

  1. Ekspresi Emosi: Menciptakan karya seni dapat membantu individu mengungkapkan dan memahami emosi mereka dengan cara yang aman dan ekspresif.
  2. Pemrosesan Trauma: Seni dapat menjadi alat untuk memproses pengalaman traumatis, karena memungkinkan individu untuk mengakses ingatan dan emosi mereka tanpa harus mengungkapkan secara verbal.
  3. Stimulasi Kreativitas: Terapi seni dapat merangsang pikiran kreatif dan memungkinkan individu menemukan solusi baru untuk masalah atau tantangan yang mereka hadapi.
  4. Relaksasi dan Pengalihan: Aktivitas seni dapat memberikan pengalihan dari stres dan kecemasan, memungkinkan individu untuk fokus pada penciptaan daripada pada masalah yang mendasarinya.
  5. Penguatan Identitas: Melalui seni, individu dapat mengeksplorasi dan menguatkan identitas mereka, serta membangun rasa harga diri dan pemahaman diri yang lebih dalam.