DOSEN PNF MELAKSANAKAN PENGABDIAN MASYARAKAT DENGAN PEMBERIAN PELATIHAN PENGEOLAAN HOMESTAY BAGI MASYARAKAT GUNUNGKIDUL

Karangrejek, 9Juni 2024, Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim Dr. Tristanti, M.Pd., Prof.Dr. Sujarwo, M.Pd., Dr. Yudan Hermawan., dan Fitta Ummaya Santi, M.Pd. di padukuhan Karangrejek mampu memberikan inspirasi bagi pelaku wisata khusus nya pengelola homestay. Kegiatan dibuka oleh ketua PPM, ibu Tristanti kemudian dilanjutkan sambutan dari ibu sekretaris desa. Program pengabdian masyarakat mengusung judul pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan homestay. Pelatihan homestay menjadi penting dilakukan seiring dengan semakin ramainya tamu wisatawan yang berkunjung ke Karangrejek.

Pelaksanaan PPM diawali dengan materi terkait pengelolaan wisata berbasis masyarakat lokal oleh Bapak Dr. Yudan Hermawan, M.Pd. beliau menyampaikan bahwa dalam pengelolaan wisata khususnya pengelolaan homestay harus memandang potensi masyarakat, artinya jika banyak masyarakat yang memiliki homestay maka prinsip keadilan harus diterapkan. Penyewaan homestay bagi wisatawan harus bergantian dan tidak menimbulkan kecemburuan dalam masyarakat. Materi selanjutnya dalam mendukung program pengabdian ini disampaikan oleh bapak Hari Susanto, S.T., M.Eng. selaku kepala bidang ekonomi kreatif dinas pariwisata Gunungkidul. Beberapa hal terkait homestay yang disampaikan beliau adalah homestay merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu dalam pengelolaannya harus memperhatikan standar-standar yang ada dalam peraturan pengelolaan homestay

Materi selanjutnya disampaikan oleh bapak Andreas selaku management Drini Hills Resort. Beliau menyampaikan terkait pelayanan homestay kepada wisatawan. Ditegaskan oleh beliau bahwa yang datang ke wisata tidak hanya orang Indonesia tetapi memungkinkan sekali wisatawan dari mancanegara, oleh karena itu perlu menjaga budaya yang ada di wisata setempat.

Sebagai contoh pemilik homestay tidak boleh menunjukkan hal-hal yang membuat wisatawan merasa tidak senang (menunjukkan permasalahan pribadi di depan wisatawan). Selain pemberian sikap pelayanan yang baik, pengelola homestay juga harus bisa membuat suasana kamar menjadi nyaman sehingga wisatawan bisa betah tinggal di sana. Hal kecil yang bisa dilakukan yaitu membuat aksesoris kamar menjadi menarik, misalnya membuat handuk menjadi berbagai bentuk binatang seperti gajah, kura-kura dan lainnya. Dalam kesempatan itu, peserta pelatihan juga diberi kesempatan untuk praktek membuat bentuk binatang dari handuk. Para peserta pelatihan sangat antusias dan mencoba langsung untuk membuat aksesoris tersebut.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi dan tanya jawab. Peserta pelatihan banyak yang bertanya karena rasa ingin tau yang tinggi, sehingga banyak informasi yang dapat diperoleh melalui diskusi tersebut. Kegiatan terakhir yaitu penutup yang diakhiri dengan foto dan makan bersama.