SEMINAR NASIONAL FK PKBM DENGAN PLS UNY

Sabtu (28/01/2023) di Ruang Abdullah Sigit Hall FIPP UNY telah dilaksanakan seminar nasional PKMB Membangun desa bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta yang dihadiri lebih dari 250 peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Agenda ini sebagai peringatan HUT FK PKBM ke-20.

Bapak Prof. Dr. Sujarwo, M.Pd selaku Dekan FIPP sangat berterima kasih kepada DPP FK PKMB yang telah menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIPP UNY dalam penyelenggaraan seminar nasional kali ini. Bapak Sujarwo juga menyambut dengan hangat peserta seminar nasional dengan memperkenalkan departemen pendidikan luar sekolah kepada peserta seminar. Seminar ini dihadiri oleh Menteri desa sebagai keynote speaker, dalam hal ini diwakili oleh Dr. Ivanovich Agusta, S.P,M.Si sebagai Kepala BPI Kementerian Desa PDTT. Turut memberi sambutan pula, Ketua Umum DPP FK PKBM Indonesia, Ir. H. Tuppu Bulu Alam,M.M.

Dalam agenda Seminar Nasional ini juga sebagai langkah awal kerjasama antara Departemen PLS dengan DPP FK PKBM Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mempererat hubungan kelembagaan antara PLS UNY dengan DPP FK PKBM Indonesia dalam melaksanakan peningkatan dan penguatan kapasitas sumber daya manusia PKBM di Indonesia berdasarkan prinsip kemitraan dan saling memberi manfaat.

Bapak Prof. Yoyon Suryono, MS. diberi penghargaan sebagai bapak Pendidikan Non Formal Indonesia karena perannya yang signifikan dalam perjuangan eksistensi Pendidikan Non Formal Indonesia dan Pendidikan Anak Usia Dini. Tercatat di gugatan MK, peta jalan nasional pendidikan dan RUU Sisdiknas.

Bapak Dr. Yudan Hermawan sebagai moderator pada agenda Seminar Nasional sangat komunikatif dan dapat membuat agenda semakin meriah.

Dalam pemaparan materi yang pertama oleh Bapak Dr. Fauzi Eko P (Kemendikbudristek) memaparkan bahwa “memang pendidikan non formal tinggal 3 program saja. Pendidikan kesetaraan, keaksaraan dan vokasi. Namun kita tidak perlu minder. Karena pendidikan non formal mencangkup semua kebutuhan masyarakat. Pendidikan kesetaraan sejak dulu sudah mampu menjawab persoalan-persolan permasalahan yang ada di masyarakat. Pendidikan non formal dalam kebijakan nasional sekarang tidak lagi membedakan jenis dan jenjang pendidikan”

Materi yang ke-dua disampaikan oleh Dr. Ir Widarjanto, M.M menyampaikan bahwa “proses pembangunan desa harus direncanakan dengan matang. Bisa dibuat rencana kerja dengan sosialisasi masyarakat. maka dari itu, perlu adanya sinergi dengan berbagai pihak termasuk dengan PKBM agar pemberdayaan yang ada di desa sesuai dengan SDGis potensi yang ada di desa. Hal ini sangat penting supaya nantinya PKBM bisa disuport dengan anggaran desa namun tetap mengkuti mekanisme dan regulasi yang telah ada”

Selanjutnya materi disampaikan oleh Dr. Puji Yanti Fauziyah (Kepala Departemen Pendidikan Luar Sekolah FIPP UNY). Beliau menawarkan program RPL yang ada di PLS UNY. Harapannya mahasiswa yang lulus program RPL nantinya dapat membawa perubahan di masyarakat dan mampu mengembangkan potensi desa dan bersinergi untuk membangun desa.

Terakhir pemaparan dari Ir Lukman Hakim (DPP FK PKBM Indonesia). Beliau menyampaikan dalam materinya bahwa “Kita bisa! PKBM sebagai konsultan sekalipun di sekolah-sekolah yang ada di Indoensia. Kita juga harus mempunyai mimpi yang sangat besar dan harus membuat planning untuk kedepannya mau seperti apa. Kalau kita memiliki mimpi yang besar, kita juga akan mendapatkan BOP yang besar juga dari masyarakat. Dengan mimpi itulah nantinya kita dapat mengubah masyarakat yang lebih unggul”

Acara seminar nasional dilangsungkan dengan sukses. Antusias peserta sangat luar biasa. Semoga seminar nasional ini dapat memberikan semangat dan kontribusi baru untuk FK PKBM Indonesia. (shr)